yang berlanjut..

tercekat pita irama
tergagap muara nada
tersengal desah dzikir urung bersuara..(hanya) berbisik


serial malam berkelanjutan, dua pementasan..sama para bintang

kebat-kebit tarian cahaya kalbu,panik sang penjaga nyala



reka ulang seluruh nyata..bukan! tiada terlaksana (belum)

(mungkin) ingin yg enggan menyentuh sadar


baru beberapa senja..tertidur
pikirku selamanya,mati suri ternyata


kembali..
khayalan lebih tinggi
gema jauh bergempita
serak melodi tawa diatas biasa
dan..hangat atmosfer jiwa menjulur dari tiap mata yg saling menatap,berpilin,mencipta episentrum,meluruh angkuh pemiliknya


selalu..
bilamana terkabul?ah..mungkin terlalu lancang
baiklah..berpenghujung segera kah?

rapuh kian lapuk..
riang terjamin hilang..
bulir makin tak tersampai hilir..
andai tak kunjung akhir


remang terjadikah terang?atau temaram terbentuk padam?


mengusahakan sirna atau menjadikan ada?masih tak mengerti hakikat bunga malam (bukan!) tapi cermin ingin


yg ku tau,indah tapi meracuni
yg ku tangkap,gembira tapi maya
yg ku paham,ini bukan kejadian..


terakhir,
haruskah mencari tau atas makna serupa pengandaian..ilusi,ah lebih parahnya..fantasi

hanya mengikis kuat, melebur rencana lusa

terlelaplah..sepulas mimpi itu sendiri,tertahanlah..sedalam 'andai' itu terbenam



jika tidak

binasa
itu sisanya

Selalu ada pilihan

jika kita tidak bisa bertahan





kita bisa mundur





-jika kita tidak bisa mundur-





-kita bisa menyerah-





jika kita tidak bisa menyerah





kita bisa mati pada saat yg ditujukan

benua terpisah..masih

Jika jangkarku menancap erat disini
Apakah pantai kan tetap beranjak pergi?

Surya di ufuk memudar
Hilang bundar di sisa pijar

Dan dalam perahu yang kutumpangi
Untuk menjaga agar lengkap terisi
Hanya tinggal kau dan aku, berdua saja
Karena mereka semua telah terlena
Oleh rona yang mengajak tenggelam di sana

Dan pada bentuk yang kau cari
Apakah warna-warni itu pelangi?
Yang kau sangka lebih berarti
Dari sepucuk puisi yang kuberi
Sedang aku sendiri tetap tak mengerti
Mengapa kita berjumpa di sini



truz?




yg kuingin perjumpaan ini ada ketika nanti sudah saatnya

ah!tapi manusia memang sering salah..






mereka memang hanya menerka
sesuka pikir dan hati bersinergi
menerjemahkan pertanda alam,waktu..
ah bukan!tepatnya menafsirkan
dan sayangnya,terlalu sering meleset..lebih kerap




hhaa,tapi aku hanya ingin karangku menjangkar lebih kuat
agar aku tak ingin meninggalkan pantai itu sendirian disana,memeluknya erat-




*karang 'badak' yg setia pada rembulan..menungguinya menyabit,,memandanginya purnama
tamparan gelombang semakin membentukmu indah*

Separuh hari terduduk..Separuh hari berlari

-dunia rantau-


pengakuan

jauh dari yg dikata mampu
tak sampai dari yg dibilang paripurna
tak ada seujung kuku dari apa yg dipanggil kuat


ingin jatuh..tapi malu
hampir menyerah..namun hati gerah
sebentar berleha..kesaksian mata tak kuasa


sungguh,,baru separuh

bagaimana aku tiada salut?
bagaimana aku berlepas memuji?
dan bagaimana aku mampu mengalih perhatian atas mata atas dan mata tengah,yg tertajam

seribu satu bintang
seribu satu tetesan langit
seribu satu mutiara jingga
seribu satu lelehan hijau muda
terakhir,seribu satu gradasi pelangi..ambillah,yg terindah terjemahan jaring retina
ambillah..untukmu,sesukamu,bahkan seluruh


aku kalah..
sama sekali tak mirip,tepatnya..belum

guru besar sepanjang pertumbuhan,setidaknya binar itu ingin kutanam..keharuan,menatap penjemput kebahagiaan

Buka Mataku!!

-Teruntuk kembaran dalam diri,sadarlah nak-


kesadaran dan mengerti kebenaran bukan semata dg saling bicara..tapi perbuatan untuk perwujudan
terkadang kebebasan justru membuat ragu


jangan salahkan setiap tafsiran sajakmu..itu serangkai 'kata' nak


yg bukan pemilik suatu negeri tak akan punya mimpi untuk kemajuan negerinya

aku pemilik telaga ini

Angin Membawa Gerimis

lagi..
hujan menyisakan kontemplasi


tak ku punya cukup bejana untukku menadah tetesan lubang ini


apa lagi yg terjadi??sungguh kali ini tak terwujud sedikit sandi


lambat menghindar..semakin menyisih,yg tinggal tapi masih..syukurlah


ada apa ini?temaram mencipta ilusi,tak kucapai arti untuk kabar esok hari


kepemilikan atas telaga bercahaya,bergempita..kuharap indah,akan segera kurasa
selama aku terduduk setia,menunggui ikan di telaga..menjaganya


dimana letak menerima nak..dimana kesadaran suratan,kau masih jauh dari ambang syukur dan apa yg disebut menjalani
bukankah gadis kecil tak seperti ini?


duduklah..
pahami kemana angin berhembus,temukan sejuknya..aroma telaga ini


semoga mimpi lalu tak hinggapi malam ini,aku ingin pulas terlelap tanpa lintasan semu itu lagi


telapak semua masih di hati..tapi telaga bercahaya bergempita ini tempat tinggal kami
mulai hari ini


kucukupkan melodi kemarin,mari bersinggah ke telaga mencipta senandung senja^^