tersilau cahaya sendiri

mungkin memang sekian tipis karena ketidak mau tauan..tapi sungguh,itu bukan transparan,bahkan jelas sangat 'merah'
apa merabun kah buta?


MAAF
benar bodoh


keterlambatan sangat,mengenali putih..silau habis dari negeri bintang yg sedang (merasa) bersinar-sinarnya


alih-alih warna sekalem itu..bahkan 'merah' (mungkin darah) yg tak kunjung pudar pun luput,padahal di sekeliling..bergandeng pula,tak ada kapas dan es batu..malah garam dari air laut,yg biru..tapi ternyata tak menempatkan dg benar (lha dijadikan ganti alkohol buat ngelap luka)


tak kan jelas senja menjingga jika tak berawal dari cerah dalam sehari
pun tiada fajar menjingga jika dini hari bintang berselimut


ah lagi-lagi hanya bisa bilang terlambat..tapi beruntung,tak tersampai memudarkan jingga..masih tersisa serpihan saat hampir d penghujung gelap,subhanallah


kadang menangis tiada mengubah episode,tapi mungkin perlu mata setengah berat untuk membuncahkan kebodohan ke ujung kepala,sampai menembus sekalian biar celah mampu terlewati cahaya 'Atas',meski segaris saja..karna tak cukup setitik


MAAF (mungkin terasa hanya,tapi benar MAAF)


mungkin redup yg bersahaja memang lebih indah dari gemerlap seluruh cahaya, sekalipun telah membias rekat (untukku)
ya,bukan redup..semoga teduh





perbincangan lain..
ketika sudut cahaya pertama mencapai batu dudukku..itulah pembimbing jalan pulangku
bukan kah begitu rekan bertapa?? :D

0 komentar:

Posting Komentar