mungkin memang sekian tipis karena ketidak mau tauan..tapi sungguh,itu bukan transparan,bahkan jelas sangat 'merah'
apa merabun kah buta?
MAAF
benar bodoh
keterlambatan sangat,mengenali putih..silau habis dari negeri bintang yg sedang (merasa) bersinar-sinarnya
alih-alih warna sekalem itu..bahkan 'merah' (mungkin darah) yg tak kunjung pudar pun luput,padahal di sekeliling..bergandeng pula,tak ada kapas dan es batu..malah garam dari air laut,yg biru..tapi ternyata tak menempatkan dg benar (lha dijadikan ganti alkohol buat ngelap luka)
tak kan jelas senja menjingga jika tak berawal dari cerah dalam sehari
pun tiada fajar menjingga jika dini hari bintang berselimut
ah lagi-lagi hanya bisa bilang terlambat..tapi beruntung,tak tersampai memudarkan jingga..masih tersisa serpihan saat hampir d penghujung gelap,subhanallah
kadang menangis tiada mengubah episode,tapi mungkin perlu mata setengah berat untuk membuncahkan kebodohan ke ujung kepala,sampai menembus sekalian biar celah mampu terlewati cahaya 'Atas',meski segaris saja..karna tak cukup setitik
MAAF (mungkin terasa hanya,tapi benar MAAF)
mungkin redup yg bersahaja memang lebih indah dari gemerlap seluruh cahaya, sekalipun telah membias rekat (untukku)
ya,bukan redup..semoga teduh
perbincangan lain..
ketika sudut cahaya pertama mencapai batu dudukku..itulah pembimbing jalan pulangku
bukan kah begitu rekan bertapa?? :D
tersilau cahaya sendiri
Posted in
CERMIN LANGIT,
FORMASI BANGAU,
SENJA TENGGELAM
Diposting oleh
jingga penjaga senja
on Rabu, 24 Februari 2010
di
23.00
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar